Assalamualaikum.......
Harusnya tangal 21 Januari 2019 balik lagi ke dokter Marly untuk histeroskopi. Histeroskopi ini bertujuan melihat kondisi rahim dan saluran telur kita. Kata suster memang semua yang promil ke dokter Marly pasti histeroskopi.
Tapi karena sesuatu hal (ga berani dan suami juga lagi dinas keluar kota) aku menundanya.
Alasan ga berani sendirian karena kalau rahim ada masalah misalnya kista, polip, maka hari itu juga akan dibersihkan.. Kebayangkan kalau ga ada yang bisa nemenin kita saat itu gimanaaa????
Taraaaa.... 14 Februari 2019 si tamu tak diundang datang lagi. Langsung memantapkan hati buat tindakan selanjutnya.. Yaaaaaaaa aku memberanikan diri untuk histeroskopi (HO).
Aku telepon RS hermina bekasi untuk dijadwalkan HO tanggal 20 Februari 2019.
Berharap semua baik2 sajaaa.. Aaamiin
Malam sebelum tindakan HO, aku dapet kabar kalau suami harus dinas ke Jogja besok (sedih akutuh, ya memang kerjaan suamiku yang sering pergi keluar kota dan sukanya dadakan).
Tapi karena aku sudah niat banget, aku beranikan diri buat HO sendirian.
Keesokan harinya, aku ke RS naik kereta berhubung aku bikin jadwal ke dokter marly sore hari (tadinya karena menyesuaikan jadwal pak suami).
Pas di kereta suami telepon katanya doi sudah beli tiket pulang ke jakarta-halim. Jadi inshaAllah bisa temenin aku HO. Yeeeeeeay #safeflightdarling..
Sampai RS jam 4, seperti biasa ambil antrian pendaftaran ulang, timbang n tensi dulu..
Aku lihat sudah banyak sekali yang antri di luar ruangan. Setelah nanya sama susternya ternyata itu masih pasien pagi. Bener bener deh pasien dokter marly emang banyak banget.
Sambil nunggu aku nukerin kupon snack.. Hehehe, perut udah laper laper manjah gituh..
Tanya sama suster kira2 giliran ku HO jam berapa dan ada berapa pasien yang HO. Beliau bilang yang HO malam cuma aku saja... Yeaaaay alhamdulillah mudah2an cepet yaaa #H2C.
Sekitar jam 18.30 suster nyamperin aku buat kasih obat bius lokal yang dimasukkan lewat an*s (maaf yaaa) dan suster bilang tindakan nanti jam 19.00. Dan akupun bilang kalau aku masih nunggu suami dateng. Untungnya susternya paham yah, katanya kalau sudah datang langsung info aja ke susternya biar nanti langsung masuk ruang tindakan.
Akhirnyaaaaa jam 19.15 Suami sampe juga
Langsung lapor suster dan ga berapa lama kemudian aku pun dipanggil masuk.
Suster bilang buka celananya yah (maap yaaa fulgar) terus naik ke kursi/tempat tidur mirip kaya buat lahiran gituh deh. Kaki kita diletakkin diatas sanggahannya. Setelah semua ready dokterpun masuk. Aku cuma bisa cengar cengir harap harap cemas.
Sampe dokter nanya apaan aja juga aku ga konsen lagi. Ahahahah.
**Sudah siap ya bu?? Kata dokternya.
*Ya dokter, saya sudah siap. Ga sakit kan dok?
**Engga kok, yang penting relax yaaa.. Jangan tegang. Yuk tarik nafas yuuuk..
Si dokter mulai masukin selang panjang yang 1 ada kamera dan yang 1 isinya cairan NaCl. Rasanyaaaa hhhmm mules mules kaya lagi haid.
Saat selang masuk langsung terlihat bagaimana organ rahim kita dilayar monitor #masyaAllah ciptaanMu memang luar biasa ya Rabb.
Saat tindakan aku ga banyak nanya sama dokter, yang aktif malahan pak suami.
Setelah beberapa lama meneropong rahim... Dokter bilang, waaahh ada polip nihhh bu pak.
Hatiku menangis tp mukaku tetap datar saja waktu itu.
Dokter bilang kita angkat sekarang ya bu.. Tarik nafas... buang... Tarik nafas... buang... Begitu seterusnya.
Dari yang mules mules biasa sampe emang beneran sakit banget.. Susternya nepuk nepuk menenangkan aku. Pak suami menggenggam erat tangan sambil mengelus kepalaku.
Suster bilang wah ibunya hebat yaaa, atur nafasnya juga hebat.. Semakin bagus atur nafasnya semakin ga terasa sakitnya.. Ya memang benar sih trik biar ga terlalu sakit kita harus bisa atur nafas kita.
Tapi tetep ajah saat aku ga kuat, nafas terengah engah. Nafas mulai pendek pendek.
Dalam hati teriak ya Allah sakit bangeeeeeet.... Toloooong ya Allah.
(Setiap pasien punya respon yang berbeda ya, banyak yang bilang HO ini ga sakit, tapi apalah daya begini yang aku rasakan)
Setelah 1jam berlalu tindakanpun selesai. Dokter menyuruh untuk istirahat sejenak.
**kalau masih ada rasa tidak nyaman istirahat dulu ya bu. Memang agak kram perutnya. Saya lanjut ke pasien berikutnya yah.
*iya dok.
Setelah dokter dan susternya pergi, akupun menangis merintih kesakitan suami mencoba menenangkanku smbil mengusap air mata dan memelukku (memanglah selalu tenang kalau ada dy)
Setelah kurasa semua sudah lebih baik. Akupun masuk ke ruang konsultasi. Dokter menjelaskan bahwa aku memiliki polip rahim yang masih kecil kecil namun jumlahnya cukup banyak.
Dokter bilang untuk beberapa hari kedepan aku akan mengalami flek. Tidak dianjurkan berhubungan suami istri sampai flek benar2 bersih.
Tindakan selanjutnya dokter menyuruh aku untuk melakukan dhiatermy SWD 20 menit dan suntik antibiotik (cinam 1.5g selama 7hari berturut turut, ga boleh bolong 1haripun.
Untuk obatnya dokter kasih:
1. Prodiva digunakan 1x sehari setelah mandi sore yang mana mencegah bakteri masuk. Obat ini berupa gel yang dipakai hanya untuk bagian luar vagi*a dan digunakan saat bener2 bersih tidak ada flek dan tidak boleh digunakan saat haid.
2. Primolut 1x1 selama 15hari guna memperbaiki sel sel rahim.
Rincian biaya
Poli eksekutif obgyn : Rp 355.000
Histeroskopi Operatif : Rp 3.036.000
Obat histeroskopi (anestesi) : Rp 60.750
Obat2an prodiva dan primolut : Rp 389.800
Sekian dulu yaa ceritanya. Untuk temen temen yang belum tau histeroskopi itu apa bisa cari tahu lewat mbah google ya..
Beginilah pengalamanku. Semoga bermanfaat ya. Jangan takut karena sakitnya karena respon setiap pasien beda beda.
Percayalah sakitnya ga sesakit melahirkan nantinya.. 😊
Dan perjuanganku belum berhenti sampai disini.....
Next aku bakal cerita lanjutan setelah histeroskopi yaitu Dhiatermy......
Wassalamualaikum....